Rabu, 11 Desember 2019

Makalah Infeksi Silang


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan gigi memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang terkandung pada ilmu mikrobiologi. Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan.
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat berkat penemuan beberapa ilmuan besar.  Bahwa terbukti untuk mencegah atau mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat menggunakan konsep steril ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan pasiennya dan lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.
Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis - jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan yang membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi dalam makalah ini.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan desinfektan dan antiseptik ?
2.      Apa saja macam-macam desinfektan dan antiseptik yang digunakan di Kedokteran Gigi ?

C.   Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari desinfektan dan antiseptik
2.      Untuk mengetahui macam-macam desinfektan dan antiseptik yang digunakan di Kedokteran Gigi

D.   Manfaat
1.      Bagi tenaga kesehatan khususnya pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, makalah ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan mengenai desinfektan dan antiseptik.
2.      Bagi pembaca dan masyarakat, makalah  ini  diharapkan  mampu  memberikan  informasi  dan  wawasan  baru serta  pengetahuan  bagi  pembaca  dan  masyarkat  mengenai  desinfektan dan antiseptik.
3.      Bagi mahasiswa, makalah ini dapat dipergunakan sebagai tambahan pengetahuan dan penerapan teori-teori yang telah diterima selama perkuliahan serta memberikan gambaran tentang desinfektan dan antiseptik.


BAB II
ISI
A.   Pengertian Desinfektan dan Antiseptik
1.      Desinfektan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.
Desinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.

2.      Antiseptik
Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi atau merusakkannya. Sedangkan desinfektan, pada dasarnya sama, namun istilah ini disediakan untuk digunakan pada benda – benda mati.
Beberapa antiseptik merupakan germisida, yaitu mampu membunuh mikroba, dan ada pula yang hanya mencegah atau menunda pertumbuhan mikroba tersebut. Antibakterial adalah antiseptik hanya dapat dipakai melawan bakteri.





B.   Desinfektan dan Antiseptik yang Sering Digunakan di Dalam Kedokteran Gigi
1.      Alkohol
Alkohol merupakan antiseptik yang kuat, yang akan membunuh kuman yang terkena dengan cepat. Para tenaga medis biasanya menggunakan alkohol sebelum melakukan tindakan seperti suntik dan infus. Tetapi jarang digunakan pada bagian luka bakar karena menimbulkan rasa sakit.
a.       Sifat Alkohol
1)      Sifat Fisik
a)      Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
b)      Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2)      Sifat Kimia
a)      Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b)      Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c)      Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d)     Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

b.      Manfaat / Penggunaanya
Alkohol sendiri pada dasarnya merupakan jenis antiseptik yang kuat. Antiseptik satu ini bisa membunuh kuman seperti protozoa, jamur, dan bakteri. Kuman-kuman ini dibunuh oleh alkohol dengan cara menggumpalkan protein yang ada di dalam selnya. Oleh para dokter, saat hendak memberikan suntikan kepada pasien, biasanya alkohol ini dicampurkan dengan yodium. Tujuannya adalah supaya kulit steril dan bisa menerima tindakan medis dengan lebih leluasa. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa alkohol tidak cocok untuk jenis luka bakar. Karena alkohol bisa menyebabkan sensasi terbakar pada luka yang satu ini. Berikut adalah jenis alkohol yang digunakan sebagai antiseptik;
1)      Isopropanol 70 % hingga 80 %
2)      Etanol 60 % hingga 90 %
3)      Propanol 60 % hingga 70 %
4)      Atau campuran ketiganya

c.       Kekurangan dan Kelebihan Alkohol
Etil dan isopropil alkohol 60-90% merupakan bahan kimia yang baik dan mudah diperoleh serta murah. Sangat efektif dalam mengurangi mikroorganisme di kulit. Juga efektif terhadap virus hepatitis dan HIV, jangan dipakai untuk selaput lendir (misalnya di vagina), karena alkohol mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir dan kemudian merangsang pertumbuhan mikroorganisme.
Menurut Larson (1995) alkohol merupakan salah satu antiseptik paling aman. Etil atau isopropil alkohol 60-70% efektif dan pengeringan kulit kurang pada konsentrasi lebih tinggi, lebih murah dari yang konsentrasi lebih tinggi. Karena pengeringan pada kulit kurang, etil alkohol lebih sering digunakan pada kulit.
1)      Keuntungan :
a)      Cepat membunuh jamur dan bakteri termasuk mikrobakteri; isopropil alkohol membunuh sebagian besar virus, termasuk HBV dan HIV; etil alkohol membunuh semua jenis virus.
b)      Walaupun alkohol tidak mempunyai efek membunuh yang persisten, pengurangan cepat mikroorganisme di kulit, melindungi organisme tumbuh kembali bahkan di bawah sarung tangan selama beberapa jam.
c)      Relatif murah dan tersedia di mana-mana.
2)      Kerugian :
a)      Memerlukan emulien (misalnya gliserin dan atau propilen glikol) untuk mencegah pengeringan kulit.
b)      Mudah pengeringan kulit.
c)      Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan organik.
d)     Mudah terbakar sehingga perlu disimpan di tempat dingin atau berventilasi baik.
e)      Merusak karet atau lateks.
f)       Tidak dapat dipakai sebagai bahan pembersih. (Syaifudin, 2005)

2.      Aldehide
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.

a.       Sifat Aldehida
1)      Sifat Fisik Aldehida
a)      Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
b)      Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
c)      Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
d)     Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
e)      Aldehida suku tinggi tidak larut air.

2)      Sifat Kimia Aldehida
a)      Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat
b)      Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.


b.      Manfaat dan Penggunaanya
Aldehid terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1)      Glutaraldehid
Salah satu desinfektan yang dalam konsentrasi 2% telah direkomendasikan oleh EPA untuk mendesinfeksikan instrumen. Glutaraldehid dapat diperoleh dalam bentuk larutan netral (pH 7-7,5), alkali (pH 7-8,5) dan asam (pH 4-6,5). Kebanyakan produk netral dan alkali harus diaktifkan dahulu sebelum dipakai dengan menambahkan larutan dapar yang cocok. Larutan yang tidak dipakai masih dapat aktif selama 14-30 hari. Kebanyakan produk yang asam dapat dipakai tanpa harus diaktifkan dahulu dan dapat tahan sampai 2 tahun. Larutan yang tidak diencerkan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
Penggunaan  Glutaraldehid Sebagai Desinfektan
Mikroorganisme Target
Mekanisme Aksi Glutaraldehide
Spora bakteri
Konsentrasi rendah: Menghambat perkecambahan spora
Konsentrasi tinggi: Berinteraksi kuat dengan lapisan luar sel.
Mycobacteria
Aksi belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan melibatkan interaksi dengan dinding sel mycobacteria.
Bakteri lain yang tidak berspora
Membentuk ikatan yang kuat dengan lapisan  pada bakteri gram positif dan gram negatif, hubungan silang asam amino pada protein, menghambat proses transport ke dalam sel
Fungi
Berinteraksi dengan dinding sel fungi
Virus
Mekanisme aksi melalui interaksinya dengan DNA-protein secara silang dan pergantian capsid.
Protozoa
Mekanisme aksi belum diketahui.






2)      Formaldehide
Formaldehid merupakan senyawa yang paling sederhana dari kelompok Aldehid dengan jumlah rantai karbon hanya satu.
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formalin dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang dan pakaian. Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat kayu lapis. Formalin juga digunakan untuk desinfektan (pembersihan dari bakteri dan kuman) pada peralatan rumah sakit. Pengawetan mayat di rumah sakit dan pengawetan sel organisme (tubuhan & hewan) juga menggunakan larutan Formalin.
Selain itu, dalam skala besar, Formalin bisa digunakan sebagai prekursor (senyawa penghasil reaktan) untuk pembuatan beberapa senyawa kimia penting dalam skala industri. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil.

c.       Kekurangan dan Kelebihan
1)      Formaldehid
a)      Kelebihan
·         Terdaftar pd EPA & ADA
·         Aktifitas biosidal tinggi.
·         Spektrum antimikrobial luas.
·         Sporosidal pd temperatur ruang sesudah 6 – 10 jam.
·         Tidak korosif.
·         Menembus darah, exudat & debris organik.
·         Daya aktifnya lama.
·         Bermanfaat utk benda – benda plastic

b)      Kekurangan
·         Tidak dpt digunakan sebagai antiseptik.
·         Tidak dpt sebagai desinfektan permukaan.
·         Dpt iritasi jaringan & bersifat alergi.
·         Menyebabkan perubahan warna.
·         Bila diencerkan bersifat korosif.
2)      Glutaraldehide
a)      Kekurangan dan kelebihan
Kelebihan
Kekurangan


3.      Golongan halogen
Halogen adalah unsur - unsur golongan VII A ( Tujuh A ) dalam tabel periodik. Unsur - unsur tersebut diantaranya fluorin (F), klorin (CL), bromin (Br), iodin (I) dan astatin (At). Halogen berasal dari kata halogenao yang berarti pembentuk garam, karena sejarah penemuan halogen diperoleh dari garam.
a.       Sifat –sifat
1)      Berdasarkan Sifat Fisik
a)      Wujud Halogen
Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
b)      Titik Cair dan Titik Didih
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskansebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gayadispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.
c)      Warna dan Aroma
Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang danmenusuk, serta bersifat racun.
d)     Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi.




2)      Berdasarkan sifat kimia
a)      Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen.
b)      Daya Oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
c)      Membentuk Molekul Diatomic
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.

b.      Manfaat dan Penggunaan
Manfaat halogen. Halogen merupakan senyawa yang reaktif. Halogen dalam sistem periodik unsur menempati golongan 17 (VIIA). Halogen beranggotakan fluor, klor, brom, iod, dan astatin. Masing-masing unsur tersebut mempunyai manfaat yang besar. Penggunaan halogen dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat berikut ini.
1)      Penggunaan Fluor
Fluor ditemukan oleh Karl Scheele pada tahun 1771. Fluor berasal dari kata “flow” (aliran). Fluor berbentuk gas pada suhu kamar. Sifatnya sangat beracun. Ada banyak kegunaan dari fluor seperti untuk membuat pendingin dan deterjen. Fluor juga digunakan terutama untuk memproduksi uranium heksafluroida dan juga digunakan untuk membuat senyawa fluor lainnya.
Sebelumnya, fluor digunakan untuk memproduksi CFC yang digunakan dalam semprotan aerosol, pembersih dan polimer. Kegunaan fluor yang lain adalah untuk bahan bakar roket. Ion fluorida digunakan dalam pasta gigi karena dapat mencegah gigi berlubang. Di beberapa negara, fluor ditambahkan ke pasokan air kota untuk mengurangi pembusukan gigi. Senyawa terfluorinasi dapat digunakan untuk membuat plastik dan juga untuk etsa kaca. Senyawa terfluorinasi tidak hanya digunakan untuk mengetsa dekoratif tetapi juga untuk menandai bola kaca tipis untuk diukir.
Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:
a)      CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
b)      Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
c)      NaF, dapat digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium, yaitu bahan bakar reaksi nuklir dan digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga
d)     Teflon, bahan plastik tahan panas.
e)      Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan kaca.
f)       SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator
g)      Kriolit (Na3AlF6¬), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al secara elektrolisis.

2)      Penggunaan Klorin
Klorin pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Swedia bernama Wilhelm Scheele pada tahun 1774. Klor berbentuk gas pada suhu kamar, memiliki bau tajam dan berwarna hijau kekuningan. Penggunaan yang paling penting dari klorin adalah sebagai pemutih kertas dan kain. Klorin adalah salah satu bahan kimia yang paling sering diproduksi di Amerika Serikat. Penggunaan yang paling umum dari klorin adalah dalam air minum dan kolam renang karena dapat membunuh bakteri berbahaya. Penggunaan klorin meliputi produksi produk sehari-hari seperti insektisida, pelarut, pewarna makanan, plastik, pewarna, tekstil, produk minyak bumi, produk kertas dll.
Kegunaan senyawa klorin, antara lain:
a)      Cl2, digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dan dapat menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni
b)      NaCl, digunakan sebagai garam dapur.
c)      KCl, digunakan untuk pupuk.
d)     NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
e)      NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
f)       Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
g)      ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
h)      PVC, digunakan pada industri plastik untuk pipa pralon.
i)        Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.
j)        HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan logam serta untuk mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya
k)       Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek api
3)      Penggunaan Iod
Iod merupakan unsur yang sangat penting dan memiliki banyak kegunaan. Senyawa-senyawa iod pada dasarnya digunakan dalam pengobatan, fotografi dan pewarna. Iod juga dapat untuk mengidentifikasi amilum. Penggunaan lain yang sangat penting dari yodium adalah karena bersifat cukup radioopaque, sehingga dapat digunakan sebagai pengontras X-ray dan untuk injeksi intravena. Selain itu yodium membentuk banyak senyawa seperti kalium iodida dan sebagai natrium iodida yang berguna dalam reaksi Finklestein.
Kegunaan senyawa iodin, antara lain:
a)      I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
b)      Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok.
c)      Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi

c.       Kerangan dan kelebihan
1)      Flour
a)      Keuntungan :
·         Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi.
b)      Kekurangan :
·         Flourida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
·         Adanya komponen flourin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi
·         Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun trsebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
2)      Chlor
a)      Keuntungan :
·         Cl2 sebagai desinfektan/DDt (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh kuman yang dapat menyebabkan penyait atau sebagai insektisida.
·         Ca(oCl) 2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air.
b)      Kekurangan :
·         Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaa dapat membakar kulit dan ersifat racun.
·         CCFC (Chloro Fluoro Carbon) yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
·         Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi yang dianggap mutagenic (menimbulkan kerusakan pada kelairan) atau karsinogenik (menimbulkan kanker).
3)      Yodium
a)      Keuntungan :
·         I2 dalam alcohol sebagai antiseptic luka agar tidak terkena infeksi
b)      Kekurangan :
·         Kristal iodin dapat melukai kulit.
·         Uapnya dapat melukai mata dan selaput lender

4.      Fenol
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yangberikatan dengan gugus hidroksil. Fenol (fenil alcohol) merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik di dalam air.

a.       Sifat- sifat Fenol
1)      Sifat Kimia
a)      Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-nya sama , karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
b)      Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan membentuk asam fenolsulfonat ( o atau p).
c)      Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat.
d)     Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion, karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat

2)      Sifat Fisika
a)      Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan mempunyai sifat-sifat antiseptic
b)      Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol.

b.      Manfaat atau Penggunaannya
Senyawa ini memiliki sifat anti-mikroba yang kuat dan salah satu kegunaan yang paling awal adalah sebagai antiseptik. Ini dipelopori pada tahun 1867 oleh ahli bedah Inggris Joseph Lister, yang digunakan dalam larutan encer untuk mensterilkan luka dan peralatan bedah, sangat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien yang menjalani operasi. Ini juga digunakan dalam “sabun tar batubara” sampai tahun 1970-an dan masih digunakan dalam berbagai produk antiseptik dan farmasi. Di antara karbol terbesar yang digunakan hari ini adalah produksi plastik. Bakelite, salah satu plastik yang paling awal, pertama kali dibuat dari fenol dan formaldehida pada tahun 1907. Asam karbol sekarang digunakan dalam sintesis banyak plastik, termasuk polikarbonat, resin epoxy dan nilon. Kegunaan lain termasuk pembuatan pewarna, desinfektan dan antiseptik.
Meskipun banyak senyawa yang penting atau bermanfaat bagi kehidupan didasarkan pada gugus fenol, asam karbol itu sendiri beracun dan korosif. Hal ini mudah menguap dan mudah diserap melalui kulit, sehingga jika terhirup dan kontak dengan kulit. Uap mengiritasi saluran pernapasan dan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.
Hasil kontak dengan kulit dalam mengakibatkan warna putih diikuti oleh luka bakar yang dapat parah – ini mungkin tidak menyakitkan pada awalnya, karena efek anestesi senyawa ini. Gejala keracunan karbol termasuk mual, muntah, dan sakit perut, serta urin berwarna gelap dan haus. Gejala lain termasuk berkeringat, denyut nadi cepat, kejang dan koma.

c.       Kekurangan dan Kelebihan
1)      Kekurangan
·         Golongan fenol harus digunakan di dalam air
2)      Kelebihan
·         Aktivitasnya tidak hilang oleh bahan organic, sabun ataupun air sadah
·         Meninggalkan efek residu jika mengering

5.      Sabun dan Detergen
a.       Sabun
Sabun adalah garam yang merupakan hasil reaksi penggabungan antara asam lemak dengan alkali/basa.
1)      Sifat – sifat sabun :
a)      Sabun adalah garam alkali dari asam lemak sehingga akan dihidrolisis     parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.
CH3(CH2)16COONa + H2O> CH3(CH2)16COOH + OH
b)      Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.
CH3(CH2)16COONa + CaSO4 –> Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2
c)      Sabun mempunyai sifat membersihkan.
Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar. Molekul sabun mempunyai rantai  CH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) dan larut dalam zat organik sedangkan COONa+ sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.
2)      Manfaat Sabun
a)       Membersihkan kulit tubuh dari debu, kotoran dan keringat.
b)       Menjaga kelembaban kulit tubuh agar tidak kering.
c)       Membuat tubuh jadi lebih wangi.
d)       Menyegarkan kulit tubuh agar terasa lebih nyaman.
e)       Menjaga kulit agar tetap sehat.
f)        Untuk beberapa jenis sabun mandi tertentu dapat memutihkan kulit tubuh.
b.      Detergen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan.

1)      Sifat – sifat Detergen
a)      Sifat Fisika :
·         Berbentuk padatan
·         Berbau harum
·         Larut dalam air
·         Memiliki densitas 0,87 g/cm3
b)      Sifat Kimia :
·         Merupakan senyawa toksik
·         Bersifat karsiogenik
·         Mengandung senyawa fosfat
·         Umumnya berasal dari natrium karbonat




2)      Manfaat/ penggunaan detergen
a)      Pembasmi jamur
Taburkan deterjen bubuk ke atas bagian benda yang berjamur, biarkan beberapa saat hingga berubah warna menjadi kecokelatan, yang berarti jamur telah mati. Kemudian bersihkan dengan lap atau sapu hingga bersih.
b)      Pembersih serbaguna
Deterjen pencuci baju, bisa digunakan untuk membersihkan lantai, bak mandi, toilet hingga counter dapur. Untuk keperluan ini, buatlah campuran 1 cangkir deterjen, ¾ cangkir pemutih, dan 1 liter air panas. Aduk hingga rata, masukkan ke dalam botol dan gunakan sebagai pembersih saat diperlukan.
c)      Menyerap tumpahan minyak
Tumpahan minyak bisa terjadi di mana saja; di dapur, di garasi, atau di area rumah lainnya. Agar menghindari seorang tergelincir di atas lantai atau area licin itu, taburkan deterjen bubuk ke atas tumpahan minyak. Biarkan beberapa saat, hingga butiran deterjen terlihat lembap, atau berwarna kekuningan. Sapu butiran deterjen itu hingga bersih.
d)     Penghilang noda
Manfaat terpenting dari lainnya adalah sebagai penghilang noda membandel yang ada dikemeja kesayangan anda. hal ini terbukti karena rinso mengandung bahan yang sangat ampuh didalamnya untuk menyerap dan menghilangkan noda noda yang sulit hilang.
e)      Busa lebih banyak
Menghasilkan busa lebih banyak, sehingga bekerja lebih efektif dan tidak perlu kucek berulang kali, Dan hasilnyapun sangat memuaskan. Jadi tidak perlu repot harus mengucek atau menyikat berkali kali. Dan dapatkan sensasinya dari rinso.


f)       Wangi tahan lama
Aroma wangi superior Rinso cair mampu bertahan lebih lama, maka anda tidak usah rept repot beli minyak wangi. Cukup dengan rinso semuanya bisa segera teratasi.

3)      Kekurangan dan keuntungan
a)      Sabun
Kekurangan
Kelebihan
Kurang bersih di bandingkan dengan detergen
1.      Lebih ramah lingkungan
2.      Terbuat dari lemak nabati/hewani

b)      Detergen
Kekurangan
Kelebihan
Lebih bersih membersihkan kotoran
1.      Terbuat dari bahan kimia
2.      Menyebabkan Pencemaran
3.      Bersifat korosif





BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi atau merusakkannya.
Desinfektan dan antiseptik yang sering digunakan di dalam kedokteran gigi : Alkohol, aldehida ( glutaraldehid dan formaldehyde), golongan halogen, fenol, sabun dan detergen.

B.     Saran
Sebaiknya kita sebagai tenaga kesehatan terutama perawat gigi mengetahui apa saja macam- macam desinfektan dan antiseptic yang digunakan di kedokteran gigi, untuk menghindari serta mencegah terjadinya infeksi nosocomial.


DAFTAR PUSTAKA
nformasiterbaru.students.uii.ac.id/manfaat-sabun-mandi-secara-umum/. 15 November 2017



Tidak ada komentar:

Posting Komentar